fenomena kiat esemka | ViaViva-ku
Home » » fenomena kiat esemka

fenomena kiat esemka

Written By Unknown on Thursday, February 16, 2012 | 2:09:00 AM

gemuruh suara media massa tak henti-hentinya menyanjungkan kiat esemka. seakan tak mau kalah dengan gelegar suara petir di musim hujan ini. Mobil yang digadang-gadang sebagai mobil nasional ini merupakan mobil karya anak SMK dan didukung oleh bengkel Pak Sukiyat di Klaten.
Hujan pujian seakan membanjiri media massa kita. Pujian datang dari para tokoh terkenal negeri ini. Sebut saja Joko Widodo, memesan untuk keperluan mobil dinas Kota Solo, Dahlan Iskan seorang politikus besar, Menkokesra Agung Laksono, kalangan pejabat, selebritis dan tak ketinggalan tokoh agama sekelas Din Syamsudin.
Apresiasi tinggi masyarakat aka mobil bikinan anak-anak EsEmKa ini seakan menghapus utopia kita akan mobil nasional. sebagaimana diketahui beberapa tahun sebelumnya juga telah ada mobil ataupun motor dari dalam negeri seperti Timor, Tanson, Ben, Lebah, Kanzen dll. namun rendahnya paresiasi masyarakat dan pemerintah mengerdikal cikal yang baru tumbuh tersebut.
Antusias Masyarakat terutama tokoh-tokoh penting tersebut di atas (meskipun mengandung unsur politik) seakan menjawab uforia kita. upaya pemerintah menggalakkan program cinta produk dalam negeri disambut baik akan hal ini.
Namun di tengah uforia Kiat Esemka, apresiasi berupa pujian itu alangkah lebih tepatnya jika dibarengi dengan kritik membangun dan masukan berupa tindakan nyata dari berbagai komponen masyarakat. seperti Dukungan untuk Standarisasi dan uji kelayakan jalan oleh pemerintah, produksi suku cadang, dealer resmi di berbagai daerah, serta harga purna jual yang tinggi. hal-hal itu memerlukan dukungan dari semua pihak.
Terlepas dari fenomena itu, Hukum sebagai tata peraturan tertinggi sebuah negara tak lantas harus di manipulasi atau bahkan ditanggalkan. nampak dari pujian berlebihan seorang Din Syamsudin yang hendak berencana test driving mobil baru ini dengan menempuh rute Solo-Jogja-Magelang namun dengan tanpa plat nomor polisi dari mobil tersebut. Tak mau kalah, Dahlan Iskan justru berencana Test driving dengan jarak Solo-Jakarta.
Seakan meremehkan hukum, mereka mengajak bercanda dengan hukum, peraturan LaLin yang sudah jelas perundang-undangnya hanya diharapkan dengan mengandalkan nama besarnya (bentar lagi giliran Pak BeYe ikut-ikutan). Betapa murahnya hukum kita ini.
Uforia ini seharusnya tak menjadi boomerang bagi kita. Hukum yang berkuasa tak pandang bulu, harkat, martabat dan derajat. Semua sama di mata Hukum.
Sedikit Apresiasi lucu tersebut hendaknya mengingatkan kita akan hal yang lebih pokok, berkaitan dengan hukum. Seperti manipulasi hukum, Korupsi HAM dan masalah-masalah akut negara kita ini. Negara merdeka adalah negara yang menghargai hukumnya sendiri.

Jogja, 17 01 2012.
(maaf entri telat)
Share this article :

0 komentar hot :



 
Support : imam shopyan | viaviva-ku | i'am shofie
Copyright © 2013. ViaViva-ku - All Rights Reserved
Modified by viaviva-ku.Com
Proudly powered by Blogger